Jumat, 16 Mei 2014

Dream without limits…

DREAMS, IMAGINATIONS and PERSISTENCE

Saya dan my bestie Ecka Kartika adalah seorang mahasiswi tingkat akhir yang mempunyai cita-cita dari semester awal ingin hijrah atau study di Aussie. Entah kenapa kami memilih Negara kanguru tersebut. Karena kampus kami juga bekerja sama dengan beberapa kampus di Aussie, kami semakin excited untuk pergi kesana.
Saya dan eka adalah mahasiswi deadline, setiap ada tugas kami tidak bisa langsung mengerjakan tugas tersebut secara langsung. Inspirasi kami datang saat sehari sebelum deadline. Karena mengerjakan tugas kuliah secara deadline itu lebih menyenangkan, atmosphere yang kita dapet lebih berasa. Jika di imajinajiskan itu seperti iklan pengharum ruangan , kita berada di taman bunga, memakai baju cupid dan berteman dengan binatang-binatang unyu seperti kupu-kupu, burung, kucing dan kelinci. Serta tak lupa keharuman floral yang menenangkan. Nah… begitulah kira-kira gambarannya.
Lain halnya dengan skripsi kita sekarang. Saya mendapat dua dospem, yang dospem pertamanya adalah cewek dan dospem keduanya cowok. Entah mimpi apa dan dosa apa diriku ini mendapat dospem pertama yang terkenal super W.O.W di kampus.
Saat bimbingan dengan ibu itu pun hari-hariku berubah kelabu, mendung, petir+angin, gerimis kemudian hujan deras. Aku rasa ini yang menyebabkan Jekardah banjir.
Berbeda dengan dospem kedua yang selalu memberi nasihat-nasihat super layaknya Mario Teguh. Bahkan saking semangatnya gue di kasih pertanyaan-pertanyaan matematika dari Cambridge University dan itu masih middle level. Gue hanya bisa memandang kaku layar laptop dengan berbagai macam pertanyaan-pertanyaan tersebut dan sesekali berkedip karena gue sadar mata gue kering kena AC. Kemudian dosenku bilang bagaimana win, mudah bukan soal ini ?
Dan kembali gue menoleh dengan kaku kearah dosen, lalu kuberikan senyuman 2 jari sesekali sambil mengrenyitkan dahi, kemudian kuulangi lagi memandang kearah layar laptop. Entahlah… aku fikir dosenku ini mempunyai six sense, karena beliau tahu kelemahan gue di matematika. Ok, akhirnya gue nyerah, lalu bilang Mr, soal ini begitu sulit dan saya bukan jurusan matematika. Dan dosenku pun hanya bisa tertawa, lalu berkata; kalau hitung duit bisa win ? Dengan cepatnya aku menjawab, of course sir!
Beberapa minggu kemudian gue kasih skripsi chapter 1 ke dosen pertamaku and u know what ?!! She said: maaf yah… Mrs ga mau meriksa kalau kalian setengah-setengah gini kerjanya. Mrs mau meriksa dari chapter 1 – chapter 3. Dan seperti biasa kata-kata keramatnyapun terlontar dari bibirnya “jika sudah selesai tolong masukin ke loker Mrs ya”. Gue dan temen-temen satu bimbingan hanya bisa saling menatap geram satu sama lain. Dan gue lihat beberapa temanku mimisan karena ga sanggup mendengar kata-kata keramat dari dosen ini.
Dan kemudian hari-hariku hanya disibukkan dengan skripsi dan loker coklat imut milik dospem pertamaku. Jika loker ini bisa berbicara mungkin dia akan berkata “Hey wiwin.. aku sudah bosan melihatmu disini, tak bosankah kau datang dan mengelus-elusku tiap hari?”
Dan seperti itulah keseharianku, bimbingan dengan Mrs Loker. Kadang aku berfikir nama yang ada di loker tersebut ingin aku ganti dengan nama Wiwin Handayani M.Pd , amin…
Beda cerita dengan Ecka Kartika, dia mendapat dospem yang baik-baik. Saking baiknya tiap ketemu dospem pertamanya, dosen itupun selalu menagih skripsinya. He said: “Eka, mana skripsinya ? kamu mau cepat lulus apa enggak ?”
Dan bestie gue pun senyum dengan senyuman 5 jari, kemudian menjawab hehe… nanti Mr. sedangkan dospem keduanya belum pernah ditemuinya karena sibuk atau sok sibuk. Entahlah… tapi gue berharap dia bukan salah satu personel boyband.
Setelah aku dan eka selesai bimbingan, kita duduk di kantor FKIP dengan muka lusuh dan lemas karena lagi-lagi revisian. Sesekali kita tersenyum sengit satu sama lain. Kemudian kami melihat keatas ada beberapa Universitas di Aussie yang bekerjasama dengan kampus kami untuk study kesana. Dengan cepatnya kami berdiri lalu memegang masing-masing dari Universitas tersebut, seperti UTAS (University of Tasmania), Box Hill Institute, dll. Sambil mengucapkan " Allahumma shalli ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina muhammad". karena aku pernah dengar ceramah dari Ust. Yusuf Mansyur, jika kita ingin sesuatu, maka peganglah lalu ucapkan sholawat.
Setelah itu kami berpelukan seperti teletubies dan berharap malam itu kita tiba di Brisbane, pusat budaya Queensland. Mengunjungi Windmill bersejarah dan Old Komisariat Store, yang dibangun oleh para narapidana pada tahun 1828, lalu ke Lone Pine Koala Sanctuary, rumah bagi koala dan kanguru.
Imajinasi kita tanpa batas, dimanapun kita bisa berimajinasi. Dan satu hal yang selalu aku ingat adalah kata-katamu: “Bermimpi itu geratis, tapi untuk mewujudkan mimpi itu menjadi kenyataan kita harus membayar mahal !!”
Dan benar sekali biaya kuliah ini semakin menjulang tinggi alias mahal sekali….

Aku berharap kita bisa mewujudkan cita-cita kita untuk ke Aussie dan menjadi seorang writer… J
Senin, 31 Maret 2014

Do small things with great LOVE


Flowers on Thursday (March 2014)


I love u without knowing how, or when, or from where. I love u simply, without problems or pride. I love u in this way because I don’t know any other way of loving but this, in which there is no I or you, so intimate that ur hand upon my chest is my hand, so intimate when I fall asleep ur eyes close.....